Radio Dan Perkembangan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi telah merobah wajah dunia informasi. Informasi
yang dulunya disebarkan dengan bantuan seekor merpati dan sampai dalam jangka
waktu lama, sekarang hanya dalam hitungan detik telah bisa disebarkan ke
berbagai tempat. Bukan hanya dalam bentuk tulisan, tapi juga dalam bentuk suara
dan visual. Informasi bisa diakses dari kamar dan juga bisa dikirim dari
kamar.
Radio sebagai sebuah media juga telah lama berperan dalam menyuarakan
informasi keberbagai belahan dunia. Sejak
awal tahun 1890 an Guglielmo Marconi seorang warga Italia berhasil meningkatkan
jarak pancaran gelombang elektromagnetik, radio mampu menyebarkan informasi
tanpa menggunakan kawat. Suara radio
yang tidak mengenal batas negara dan etnis telah membantu perjuangan rakyat
Indonesia di awal kemerdekaan. Dengan
pemancar radio yang bergerak, para pejuang mengudara menyiarkan sepak terjang rakyat
indonesia melawan penjajah yang ingin kembali bercokol di bumi pertiwi.
Lalu apakah sekarang dengan perkembangan teknologi, radio akan tertinggal
dalam menyebarkan informasi? Banyaknya
saluran televisi dan menjamurnya android akankah membuat radio kehilangan
tempat di telinga pendengar? Kalau dulu
radio bisa didengar dikamar dalam jangkauan terbatas, tapi dengan kemajuan
teknologi, radio sekarang bisa didengar dimana saja selagi ada signal dan paket
data. Melalui streaming, radio menginovasi diri untuk menjangkau para pendengar. Dengan streaming, tidak ada lagi belahan
dunia yang tersembunyi dan sunyi dari suara radio.
Para penggiat radio berupaya untuk melakukan berbagai inovasi. Selain inovasi pada peralatan yang lebih
mendekatkan radio kepada pendengar, mereka juga berinovasi dalam konten yang
akan dipersembahkan. Tidak sedikit saat
ini radio yang muncul dengan tagline yang membuat pendengar jadi penasaran
karena ingin tahu. Selain hiburan yang
segar, mata acara edukasi memberikan pencerahan bagi pendengar yang haus akan
informasi dan ilmu. Dengan menggugah
imajinasi pendengarnya, radio mampu tetap akrab sehingga tetap disukai banyak
orang.
Agar mampu memberikan pencerahan dan tetap disukai
pendengar, radio perlu memilih dan menetukan pangsa pasarnya dengan tagline
yang lebih spesifik. Tidak mungkin radio
tetap mempertahankan pola siaran gado-gado.
Ketika mengusung tagline khusus, pendengar akan mempunyai pilihan yang
jelas disaat mereka membutuhkan sebuah informasi atau hiburan. Dengan demikian akan muncul radio dengan
tagline berita, kesehatan, religi, pendidikan, olah raga, musik daerah, musik
dangdut, musik pop atau masih banyak tagline lain yang mempunyai nilai jual
untuk disuguhkan ketengah pendengar. (Elfizon Amir)