Style3[OneLeft]

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Info Sehat

Endah Akan Tampil pada Opening Konser Giant Step di Jakarta

Suryanews911.com, Padang - Giant Step, band progressive rock legendaris Indonesia yang pernah populer pada tahun 70-an hingga 80-an kini kembali bersinar di blantika musik Indonesia, sejak mereka merilis album terbaru yang bertajuk Life's Not the Same, di Singapura pada bulan Mei 2017 lalu, dalam format CD Audio dan Cassette.

Eksistensi Giant Step di era milineal ini masih dilantunkan oleh vokalis aslinya, Benny Soebardja, diperkuat oleh musisi legendaris Indonesia, Debby Nasution (keyboard), dan tiga orang musisi muda yang sangat mencintai musik era 70-an, Jordan (gitar/flute), Audi Adhikara (bass), dan Rhama (drum).

Melanjutkan rangkaian konser di Tanahair, Giant Step akan menggelar konser 'a Progressive Night with Giant Step' pada hari Sabtu, 9 Desember 2017 di Music Room - Hotel Borobudur, Jakarta. Acara akan digelar dari jam 19.00 - 22.00 WIB.


"Endah tak pernah menyangka diberi kesempatan untuk menjadi opening konser Giant Step, band rock legendaris di Indonesia. Endah akan berusaha memberikan penampilan terbaik, semoga dapat memberikan opening yang bagus untuk konser band rock besar di Indonesia ini, Giant Step," kata Endah, saat kami wawancarai, 28/11/2017.

Endah juga mengatakan, bahwa pada opening konser nanti ia akan tampil membawakan tiga lagu, berjudul 'Rasaku', 'Tuhan Kan Obati', dan ‘Astaghfirullah’. Lagu-lagu tersebut adalah karyanya sendiri, bernuansa slowrock.

"Kami menampilkan Endah di opening konser nanti karena tertarik dengan potensi yang dimilikinya. Endah punya karakter vokal yang khas, dan punya kans untuk berkembang, dan akan lebih menarik kalau tampil sambil main gitar akustik," kata Benny Soebardja, pendiri grup musik Giant Step, saat diwawancari, 28/11/2017.

Saat menutup wawancara, Endah menambahkan, "Semoga setelah tampil di opening Giant Step, mudah-mudahan Yang Maha Kuasa semakin membuka jalan untuk Endah, dan ada musisi atau produser yang mau mendukung Endah agar lebih produktif lagi untuk berkarya."
(Muhammad Fadhli)

Sumbar Talenta Konser ke Negara Perantau Minang

Suryanews911.com, Padang - Memenuhi undangan Pertubuhan Pribumi Perkasa, sebuah organisasi pengusaha pribumi di Negeri Sembilan, dan dari Ikatan Penulis Melaka, Sumbar Talenta beserta Himpunan Wanita Karya (HWK) Provinsi Sumatera Barat berangkat ke Negeri Sembilan Darul Khusus, negara bagian dalam federasi Malaysia, lewat penerbangan pada hari Kamis, 5 Oktober 2017, dari Bandara International Minangkabau, dan transit di Kuala Lumpur dan via darat menuju Negeri Sembilan.

"Tujuan kita ke sana adalah untuk ajang promosi pariwisata bagi Sumatera Barat, sekaligus dalam upaya merawat budaya Minangkabau. Dan juga untuk menindaklanjuti MOU dengan Perkasa Negeri Sembilan, yang telah ditandatangani di Gubernuran Sumatera Barat pada acara IYCCC 2017 lalu, khususnya bidang kebudayaan," kata Dra. Hj. Sastri Yunizarti Bakry, Akt. M.Si. CA. QIA., Ketua HWK Sumbar ketika diwawancarai, Kamis 5/10/2017.

22 orang dalam rombongan yang diberangkatkan ini terdiri dari penyanyi dan penari (Sumbar Talenta), ibu-ibu HWK Sumbar, Narudin dan Yandigsa (Kritikus Sastra Nasional), juara 3 dan 4 Sumbar Talenta XII. Para kritikus sastra yang ikut di rombongan ini akan jadi narasumber di acara 'Mengupas Sastra Sastry' di Malaka.


"Sumbar Talenta sudah mempersiapkan tarian tradisi Minang (tari Pasambahan, dan tari Piring), lagu tradisi Minang, dan lagu Melayu. Dan juga akan menampilkan musikalisasi puisi karya Sastri Bakry, yang berjudul Truth Without Fear. Latihan sudah dilaksanakan beberapa bulan belakangan, agar persiapan benar-benar matang," kata Linda Asrul, Ketua rombongan.

Kunjungan ke Negeri Sembilan Malaysia dalam rangka MOU persaudaraan antara Perkasa Negeri Sembilan dengan HWK Sumbar ini, akan berlangsung dari tanggal 5- 9 Oktober 2017. MOU yang telah ditandatangani itu berkenaan dengan bidang kebudayaan, pariwisata, pendidikan, ekonomi, dan keagamaan.

‘Kami melepas rombongan dan mendoakan semoga selamat pulang pergi, dan penampilan di sana dapat berjalan dengan lancar dan membanggakan. Anak-anak Sumbar Talenta yang kami berangkatkan adalah para pilihan, dan juga atas permintaan dari Perkasa Negeri Sembilan,” kata Yeni Zafitri, Ketua Harian HWK Sumbar, saat melepas rombongan di BIM.

Kedatangan para pejuang kebudayaan ini ke Negeri Sembilan, seperti pulang ke kampung mereka sendiri. Karena kawasan Negeri Sembilan ini dibentuk oleh perantau Minangkabau dan menjadikan kawasan pemukiman pada masa kejayaan Kesultanan Malaka. Kemudian masyarakat yang bermukim pada 9 negeri seperti Johol, Jelebu, Klang, Sungai Ujong, Naning, Rembau, Jelei, Segamat dan Pasir Besar membentuk semacam konfederasi yang disebut dengan lembaga dan dinamakan Negeri Sembilan. Selanjutnya sebagai pemersatu masyarakat maka diangkatlah seorang raja yang pada awalnya mereka minta dari Yang Dipertuan Pagaruyung. Perubahan peta politik dan persaingan kekuasaan di Semenanjung Malaya, menyebabkan perubahan status pemerintahan dan wilayah kekuasaan kerajaan Negeri Sembilan. Setelah kemerdekaan Malaysia, Negeri Sembilan menjadi bagian dari Malaysia.

“Berharap,kepada masyarakat Negeri Sembilan yang asalnya dari Minangkabau, semoga makin rindu pulang ke negeri leluhurnya, dengan melihat pertunjukan Sumbar Talenta,” tambah Sastri Bakry.

Dengan rutinnya Sumbar Talenta serta para pegiat seni lainnya di Indonesia yang melakukan kunjungan kebudayaan ke Malaysia, kita bisa memaknai bahwa hubungan emosional dan persaudaraan antara Indonesia dan Malaysia itu begitu erat, apalagi jika kita lebih dalam mengkaji sejarahnya, bahwa masyarakat Indonesia dan Malaysia itu satu, hanya beda negara saja, banyak kesamaan seni dan budaya yang ditemukan. Terpecahnya masyarakat ini menjadi dua negara disebabkan oleh bedanya negara yang menjajah dahulunya. Hembusan kabar pertikaian antara Indonesia dan Malaysia, mungkin hanya angin yang disengaja, untuk mencoba menuba harmonisnya hubungan kedua negara ini.

(Muhammad Fadhli)

Festival Pekan Seni Nan Tumpah 2017 Catat Rekor Penonton Terbanyak



Suryanews911.com, Padang - Ajang festival dua tahunan Pekan Seni Nan Tumpah 2017 telah resmi ditutup pada Jumat (29/9) malam, ditandai dengan penampilan Sanggar Seni Dayung-Dayung yang begitu manis dan memikat. Aneka pertunjukan seni dihelat selama sepekan di Gedung Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat. Disebutkan oleh Komunitas Seni Nan Tumpah selaku panitia sampai hari terakhir festival, tercatat 2650 penonton betul-betul tumpah meramaikan acara ini. 

Sejak dibuka pada pada Sabtu (23/9/2017) acara yang rutin digelar sejak tahun 2011 tersebut memang menjadi magnet bagi kunjungan masyarakat ke Taman Budaya Sumatera Barat. Ada tujuh kelompok seni yang mengisi acara.  Selain Komunitas Seni Nan Tumpah, berturut-turut Komunitas Seni Hitam-Putih, Teater Jengkal Bengkulu, Sherlilab, Sanggar Seni Dayung-Dayung, Kelompok musik Balega, dan Galang Dance Community sebagai penampil seni pertunjukan. Di samping itu, digulirkannya kegiatan berdurasi panjang bertajuk Liga Baca Puisi Kreatif  yang telah dimulai sejak Juni 2017 hingga babak semi final sepanjang festival, tentu saja berperan menghadirkan penonton dari berbagai kalangan. Pameran Seni Rupa yang ditaja oleh Randy Otonk berjudul ‘Perkawinan Akal’ memberikan nuansa dunia imajinatif yang bahagia selama sepekan penuh itu. 


“Festival seni dua tahunan yang dikelola KSNT ini lahir dari program kerja jangka panjang anggota KSNT guna merespons minimnya festival seni yang diadakan dan dikelola oleh sebuah kelompok/komunitas seni di Sumatera Barat. Sebagai komunitas yang ingin dan terus berupaya membangun iklim seni pertunjukan dengan penonton baru, didukung oleh kerja manajemen kelompok yang cukup baik, berupaya untuk menjawab sekaligus membantah hal tersebut,” kata Mahatma Muhammad, Pimpinan KS Nan Tumpah yang diamini Karta Kusumah, penyair dan juga Sekretaris komunitas seni yang telah memenangkan berbagai penghargaan seni pertunjukan nasional itu.  

Nama Festival Seni Pekan Nan Tumpah sendiri resmi digunakan pada gelaran festival pada 24-27 Desember tahun 2013, dengan menghadirkan 4 (empat) pertunjukan teater, 2 (dua) pertunjukan tari, serta 2 (dua)  pertunjukan musikalisasi puisi dari 8 (delapan) komunitas seni independen dari Sumatera Barat. Tercatat panitia berhasil menjaring sedikitnya 1.300 penonton baru seni di Sumatera Barat, yang membeli tiket dari total 1.864 daftar di buku tamu kegiatan Pekan Nan Tumpah 2013.

“Seniman pertunjukan saat ini harus aktif menjaring penonton. Jangan pasif. Sebuah kelompok seni pertunjukan pada saat ini harus memiliki semacam manajemen modern dan profesional. Harus pula pandai menangkap ketertarikan publik, penonton serta bisa menaja pertunjukan yang berkelanjutan, layak ditonton berkali-kali oleh penikmat seni dan masyarakat,” ujar Mahatma kepada media ini, di sela kesibukannya memonitor berlangsungnya kegiatan ini.  

Taufik Effendi, Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat mendukung usaha-usaha kerja kreatif pegiat kesenian di Sumatera Barat. Hal ini disampaikan ketika didapuk untuk membuka gelaran Pekan Seni Nan Tumpah 2017, “Ada ketidaksepahaman ideologi antara seniman dengan masyarakat. Sebab itu Dinas Kebudayaan mempunyai tugas untuk menjembatani dan memfasilitasi kreatifitas pegiat seni dan budaya di Sumatera Barat khususnya dapat memasyarakat, menjadi semacam kebutuhan batin bagi masyarakat. Ke depan kita akan coba menggratiskan fasilitas semacam panggung utama Gedung Teater di Taman Budaya ini, agar lebih bisa dimanfaatkan oleh berbagai kalangan. Sehingga Taman Budaya khususnya, kembali menjadi ruang berkegiatan bagi seniman, sastrawan dan budayawan Sumatera Barat,” terangnya.

Emilia Dwi Cahya selaku Ketua Panitia mengatakan, “Rangkaian kegiatan dalam Festival Seni Pekan Nan Tumpah, 23-29 September 2017 telah berakhir. Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh penonton dan pengunjung pameran. Tercatat dalam buku tamu dan penjualan tiket festival dua tahunan edisi ke empat ini berhasil menjaring sedikitnya 2650 penonton seni pertunjukan,” pungkasnya.
(Denni Meilizon / Muhammad Fadhli)

Digemari di Luar Negeri, LARA Dilirik Penikmat Musik di Tanahair

Suryanews911.com, Padang - Sukses dengan single 'Negotiation' dan 'Kamu', LARA makin serius menekuni karir musiknya. Penyanyi Jakarta asal Surabaya ini kembali merilis single terbarunya, yang berjudul sama dengan namanya, 'Lara'.

Terkait dengan rilis single terbarunya ini, penyanyi Jakarta asal Surabaya ini berkunjung ke Kota Padang, dari tanggal 21 - 24 September 2017. Selama di Padang, Perwira Entertainment telah menyiapkan beberapa agenda acara untuk LARA; talkshow di stasiun radio (Sushi FM, Arbes FM, RRI Pro 2 FM, Warna FM), talkshow di PadangTV, dan live perform bareng Rizky Febrian dan Yuni Shara, di Pangeran Beach Hotel.

"Single perdana 'Negotiation', adalah lagu yang aku tulis sendiri, liriknya full english, dan mastering dilakukan di UK. Lagu ini sempat menduduki anak tangga lagu di Inggris, dan juga menembus beberapa radio di Singapura, Hongkong, Malaysia, Inggris, dan Australia. Pada single ke dua 'Kamu' aku bawain lagu karya Dhody Kangen Band. Dan untuk single terbaru 'Lara', aku sendiri yang tulis lagunya," kata LARA, penyanyi kelahiran Surabaya, 6 Maret 1995, mahasiswi di Paramadina University.


Lagu Lara menjalani proses rekaman di Delapan Studio & Fajar (Jion Studio), dan mastering di Sage Audio Nashville (US). Musik dan vokal digarap CongQ, yang didukung oleh beberapa musisi; Adre Rico (piano), Putra Jion (gitar), Qelly (drum), Marcos Mamahani (saxophone), dan maestro violin Indonesia 'Hendri Lamiri' (string).

"Single ketiga berjudul 'Lara' ini menawarkan warna yang berbeda dari single sebelumnya, yang cenderung lebih cheer up, meski tetap happy tapi ada galau-galaunya. Lagunya berkisah tentang seseorang yang kangen dengan seseorang lainnya, tapi tidak kesampaian, karena mereka tidak mungkin bertemu. 'Miss you right now' pada liriknya jadi ruh di lagu ini," kata LARA, yang mengundang penasaran warga Kota Padang saat telpon talkshow interaktif di radio.

Semua karya lagu yang telah dirilis LARA mengusung genre musik berbeda-beda, namun karakter vokal RNB menjadi benang merahnya. Karakter vokal yang cukup jarang dimiliki penyanyi di Indonesia, ini akan menjadi kekuatan tersendiri bagi LARA untuk mendapat ruang di hati penikmat musik di Tanahair.

"Poinnya jadi penyanyi itu kan vokal, sedangkan vokal di Indonesia tidak akan banyak beda notasi. Lagu juga begitu-begitu juga, dan penyampaianpun mentok-mentoknya juga begitu-begitu aja, di luar negeri begitu juga. Untuk aku, lebih kepada be myself, secara vokal natural keluar, cukup jadi diri sendiri agar menjadi ciri khas sendiri," tambah LARA, yang merilis lagunya secara indie dan dipublish oleh Aquarius Musikindo.

LARA juga mengatakan, tengah melakukan event lomba covering untuk lagu Lara. Infonya dapat diakses melalui akun sosial medianya, ‘larassyp’, dan lagu Lara sudah dapat dinikmati pada link Youtube berikut ini; https://youtu.be/TJLQgomm1_4

Menari di Atas Pecahan Kaca, Sumbar Talenta Pukau Dunia

Suryanews911.com,  Padang - Setelah menampilkan kesenian dan kebudayaan Minangkabau di festival dunia 'The 51'st International Folklore Festival' 19 – 23 Juli 2017 di Croatia, rombongan Sumbar Talenta bersama bundo kaduang dari ibu-ibu Himpunan Wanita Karya (HWK) Provinsi Sumatra Barat kembali tiba di Ranah Minang, pada hari Rabu 26 Juli 2017, jam 08.15 WIB.

Perjalanan pulang dari Bandar Udara Franjo Tudman Zagreb – Croatia dengan melakukan dua kali transit, untuk sampai di Bandara International Minangkabau (BIM) - Padang Pariaman. Pertama di Dubai International Airport, dan keduanya di Kuala Lumpur International Airport.

"Melihat dari dokumentasi foto dan video, kami ikut bangga dengan penampilan Sumbar Talenta di Croatia. Mereka ini adalah industri kreatif bagi Sumatra Barat. Namun, apa yang telah mereka berikan pada Sumatra Barat pada saat ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah provinsi," kata Yasnida Syamsuddin, Wakil Ketua HWK Sumbar, ketika menyambut kedatangan rombongan.

Sumbar Talenta saat menampilkan Tari Piring di Croatia. (Dok. Pribadi)

Dra. Hj. Sastri Yunizarti Bakry, Akt. M.Si. CA. QIA., Ketua HWK Sumbar, salah seorang pendiri Sumbar Talenta, yang ikut mendampingi Sumbar Talenta ke Croatia mengatakan, "Pengalaman paling berharga selama di sana, kami sebelum pertunjukan diundang secara khusus untuk menghadiri pesta tradisi panen gandum. Mereka menyanyi, menari, makan minum dengan bersama-sama. Kami juga diajak menyabit gandum, menikmati gandum mentah langsung dari batangnya dan yang telah diolah menjadi kue. Kami menghadiri pesta tradisi itu dengan mengenakan pakaian adat Minangkabau, sehingga mereka berebut minta foto bersama."
Kesuksesan Sumbar Talenta di pesta kesenian rakyat sedunia ini juga disampaikan oleh Hj. Haslinda, S.Pd, MM, Wakil Ketua HWK Sumbar, yang juga ikut mendampingi Sumbar Talenta ke Croatia, waktu kami wawancarai di BIM saat kedatangan kembali di Ranah Minang, "Para penonton di sana takjub melihat penampilan Sumbar Talenta, terutama dengan Tari Piring, mereka sangat terpukau melihat penari melonjak-lonjak di atas pecahan kaca. Bagitu juga mendengar permainan alat musik Talempong, unik dan baru bagi mereka."
Sumbar Talenta terus melakukan penjaringan dan pembinaan bakat bagi generasimuda di Sumatra Barat. Pada tahun 2017 ini, ajang audisi tahunannya telah digelar untuk ke duabelas kalinya. Menghadiri The 51'st International Folklore Festival di Croatia ini, Sumbar Talenta juga mengikutkan Thata Zata Lini, juara pertama Sumbar Talenta XII, sebagai realisasi dari hadiah yang telah dijanjikan.
"Saya bangga bisa ikut membawa kebudayaan kita ke kancah international, dan menikmati rasa kebersamaan yang ada di Sumbar Talenta. Dan banyak pengalaman lainnya saya dapatkan," kata Thata, yang sempat jadi foto sampul pada suratkabar di Croatia.

Sementara itu, Hallen, Sekretaris HWK Sumbar juga mengatakan, "Penampilan Sumbar Talenta mendapat apresiasi dari Walikota Zagreb dan Duta Besar Indonesia untuk Croatia. Indonesia merupakan satu-satunya negara dari Asia yang mengikuti The 51'st International Folklore Festival di Croatia, Sumbar Talenta secara tidak langsung menjadi wakil Asia untuk menampilkan kesenian dan kebudayaan di festival kesenian rakyat sedunia ini. Dari 50 negara peserta, Indonesia termasuk dari lima negara yang diberi kesempatan untuk ikut pada pesta tradisi panen gandum di sana, untuk menampilkan kesenian dan kebudayaan Minangkabau. Sumbar Talenta menampilkan Tari Pasambahan, Tari Indang, dan Tari Piring."

Haslinda juga mengatakan. “Sebagai bentuk apresiasi dari Walikota Zagreb, HWK Sumbar diberi cinderamata berupa pigura berisi maket kota Zagreb. Dan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Croatia berniat mengundang dan mendanai Sumbar Talenta untuk tampil pada perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang diadakan di Croatia nantinya. Melihat penampilan Sumbar Talenta, negara India dan Taiwan mengundang Sumbar Talenta untuk menampilkan pertunjukan kesenian dan kebudayaannya pada tahun 2018 nanti.”

Sukses dengan program Sumbar Talenta Goes to Croatia 2017 ini, HWK Sumbar akan melaksanakan program kerja 2017 berikutnya, seperti bakti sosial, pendidikan guru bertalenta, agama, ekonomi. Juga mematangkan persiapan konser The Best Sumbar Talenta untuk kegiatan sastra di Brunei dan konser seni budaya di Malaysia.

“Mari berkarya merawat budaya, dengan mengapresiasi karya kita maupun karya orang lain. Tidak saatnya lagi mengecilkan orang untuk membesarkan diri sendiri, ketika orang asing sangat menghargai seni  budaya Minangkabau. Entaskanlah rasa sinis yang tidak  menghargai pada aktivitas yang dilakukan oleh Sumbar Talenta,” kata Sastri Bakry.

Berikut link video penampilan Sumbar Talenta menari di atas pecahan kaca pada The 51’st International Folklore Festival 2017 : https://youtu.be/CgIEyEqSEOc

(Muhammad Fadhli)

Sumbar Talenta Wakili Indonesia di International Folklore Festival ke 51 Croatia



Suryanews911.com,  Padang - Memenuhi undangan dari Medunarodna Smota Folklora Zagreb - Croatia, Himpunan Wanita Karya (HWK) Sumbar mengirim Sumbar Talenta untuk tampil konser di ajang pertunjukan kesenian rakyat ‘The 51’st International Folklore Festival’, yang akan diselenggarakan pada tanggal 19 - 23 Juli 2017 di kota Zagreb, Croatia. Rombongan Sumbar Talenta yang terdiri dari 24 orang, telah diberangkatkan pada hari Minggu, 16 Juli 2017.

"Rombongan Sumbar Talenta ini mengikutkan pemenang pertama Sumbar Talenta XII, sebagai realisasi dari hadiah yang telah kami janjikan. Dan secara keseluruhannya adalah para grand finalis Sumbar Talenta I hingga XII, yang aktif bergiat di Sumbar Talenta Organization (STO), serta para bundo kanduang dari HWK Sumbar," kata Dra. Hj. Sastri Yunizarti Bakry, Akt. M.Si. CA. QIA., Ketua HWK Sumbar, dan salah seorang pendiri Sumbar Talenta.

Sumbar Talenta membawa konsep Enchanting of Minangkabau (Kemilau Ranah Bundo) ke Croatia, dengan menyiapkan pertunjukan Tari Pasambahan, Tari Indang, Tari Piring, Peragaan Busana Minangkabau oleh Bundo Kanduang, dan lagu-lagu tradisi Minangkabau. Sumbar Talenta menjadi wakil dari Indonesia untuk tampil di The 51’st International Folklore Festival di Zagreb – Croatia ini.

"Persiapan untuk tampil di Croatia sudah kami lakukan sejak bulan Februari 2017, didukung oleh ibu-ibu dari HWK Sumbar dan teman-teman di STO," kata Yeni Zafitri, Ketua Harian HWK Sumbar, ketika kami wawancarai, Minggu (16/7/2017).



Selain Sumbar Talenta, The 51'st International Folklore Festival ini juga diikuti oleh komunitas seni dari beberapa negara lain, seperti; Argentina, Brasil, Italia, Macedonia, Paraguay, Spanyol, dan dua komunitas seni dari Amerika Serikat dan Turki. Sebagai tuan rumah, Croatia mengikutkan 26 komunitas seninya dan juga komunitas seninya yang berkiprah di Bosnia, Herzegovina, dan Serbia. Adapun nama-nama peserta dari Sumbar Talenta adalah Sastri Bakry, Emma Yohanna, Remon, Yeni Zafitri, Era, Ermiwati, Zusneli, Hallen, Linda, Rini, Mimi, Andha Zulfirman, Harhy Syafmitha, Rezi, Rifki, Fris, David, Agung, Beping, Fanny Firgina Aura, Salsa, Laura, Yani, dan Tata.
Sesuai informasi dari Zeljka Janes Beneti, Produser The 51'st International Folklore Festival, Sumbar Talenta akan menampilkan pertujukannya setiap hari selama berada di Croatia, sebagaimana jadwal berikut ini;

19 Juli 2017: di Gedung Ban Jelacic Square - Kota Zagreb, jam 10.00, waktu setempat.

20 Juli 2017: di Gedung Ban Jelacic Square - Kota Zagreb, jam 10.00, waktu setempat. Pada malam harinya tampil di Kota Sveta Nedelja, Kabupaten Istria. Sumbar Talenta tampil bersama negara-negara peserta The 51'st International Folklore Festival.

21 Juli 2017: di Stage Gradec, Kota Zagreb, jam 21.00, waktu setempat.

22 Juli 2017: di Gedung Ban Jelacic Square, Kota Zagreb, jam 10.00, waktu setempat. Pada malam harinya tampil pada Harvest Festivities di Kota Zapresic.

23 Juli 2017: di Gedung Ban Jelacic Square - Kota Zagreb, jam 10.00, waktu setempat. Pada malam di Palace Dverce - Kota Zagreb, reservasi bagi negara yang ingin ikut berpartisipasi di International Folklore Festival berikutnya.

"Sudah lebih dari 25 kali membawa Sumbar Talenta konser di luar negeri, baru kali ini tanpa didampingi oleh drg. Riflaini, Ketua Harian HWK Sumbar yang telah mendahului kita. Tapi kami tetap optimis dan semangat untuk tampil di IFF ke 51 ini," kata Sastri Bakry, yang juga adalah Inspektur Khusus di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Sastri Bakry juga mengatakan, "Untuk mempersiapkan penampilan di The 51'st International Folklore Festival di Croatia ini, pasti ada kendalanya. Yang menyedihkan, perhatian Pemerintahan Provinsi tidak ada, walaupun sudah kami minta untuk melihat anak-anak tampil. Namun berkat rasa kekeluargaan yang cukup erat antara sesama pengurus, jadi mempermudah kami untuk saling bekerjasama dalam mengangkat kesenian tradisi dan kebudayaan Minangkabau di luar negeri, dan juga belajar dari pengalaman sebelumnya. Semoga saja penampilan Sumbar Talenta di Croatia nanti dihadiri oleh Duta Besar Indonesia beserta staf di Croatia."

"Kesenian tradisi dan kebudayaan Minangkabau sungguh luar biasa, anggun dan mewah. Kita semua harus merawatnya," pungkas Sastri Bakry menutup wawancara.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

Top