Style3[OneLeft]

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Info Sehat

Ribuan Orang Hadiri Peringatan 54 Tahun Wafatnya Muhammad Yamin

Suryanews911.com, Sawahlunto --  Ribuan warga Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), menghadiri kegiatan peringatan 54 tahun wafatnya pahlawan nasional Muhammad Yamin di Kecamatan Talawi, Senin malam (17/10).

"Antusias warga sudah terlihat sejak Senin siang dengan mengikuti sejumlah rangkaian perlombaan wafatnya tokoh nasional pencetus Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 itu, seperti lomba puisi tingkat pelajar dan lomba mewarnai gambar pahlawan nasional tingkat anak-anak," kata Ketua Panitia peringatan tersebut, Syamsir, di Sawahlunto, Senin malam.

Menurutnya, pada peringatan yang dilaksanakan untuk kedua kalinya itu pihaknya mencoba mengemas kegiatan dengan melibatkan para generasi muda sebagai peserta.
 
Peringatan bertujuan untuk lebih mengenalkan sosok Muhammad Yamin sebagai salah seorang putra terbaik bangsa Indonesia yang dikenal gigih membela harkat dan martabat bangsanya agar bebas dari penindasan kaum penjajah.


"Sehingga nilai-nilai nasionalisme dan semangat kejuangan beliau bisa menjadi teladan yang baik dan mampu menjadi modal utama dalam membentuk karakter generasi penerus yang beriman dan cinta tanah air," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf, mengimbau seluruh lapisan masyarakat kembali merenungi nilai-nilai yang telah diwariskan oleh Muhammad Yamin melalui karya-karyanya.

"Semasa hidupnya beliau dikenang sebagai sosok yang juga dikenal sebagai seorang budayawan, ahli hukum konstitusi dan penulis yang ulung," kata dia.

Bahkan, tambahnya, karya-karya beliau cukup memberi pengaruh pada pemikiran bagi para pemimpin bangsa hingga saat ini dalam membangun negara Indonesia yang berdaulat adil dan makmur, sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ini.
(antarasumbar)

Usai Shalat di Masjid New York, Seorang Ulama Tewas Ditembak

SuryaNews911.NEW YORK -- Seorang ulama dan satu pria lainnya di New York, Amerika Serikat (AS) ditembak usai melaksanakan ibadah, Sabtu (13/8). Keduanya dilaporkan sedang dalam perjalanan pulang setelah sholat di Masjid Al-Furqan, di sekitar Taman Ozone.

Belum diketahui secara pasti apa motif dari penembakan tersebut. Pihak kepolisian New York mengatakan bukti yang ditemukan tak menunjukkan keduanya menjadi sasaran karena kepercayaan (agama) yang mereka miliki.

"Namun, polisi tidak mengesampingkan kemungkinan apapun dalam kejadian ini," ujar juru bicara kepolisian New York, Tiffany Phillips, dilansir Reuters, Ahad (14/8).

Seorang ulama yang menjadi korban penembakan adalah Alala Uddin Akongi. Pria berusia 55 itu selama ini digambarkan sebagai sosok yang sangat baik dan dicintai oleh masyarakat Muslim di wilayah tersebut.

"Dia tidak akan menyakiti seekor lalat. Anda bisa melihat bahwa ia adalah sosok yang selalu membawa kedamaian" ujar keponakan Akongi, Rahi Majid.

Kedua korban telah dibawa ke rumah sakit terdekat di Jamaika Hospital Medical Center dalam kondisi kritis. Namun, saat prosedur penyelamatan dilakukan, mereka tewas.

Dalam keterangan salah seorang saksi mata, pelaku penembakan adalah satu orang. Setelah melakukan kejahatan tersebut, ia langsung pergi meninggalkan lokasi.(ys/rol)

karena Muslim, Dokter Di Tolak Pasien di AS

SuryaNews91.CHICAGO -- Jalal Baig, seorang dokter yang juga penulis di Chicago mempunyai cerita sendiri bagaimana diacuhkan pasien karena ia adalah Muslim.

Cerita ini bermula ketika Baig sedang dinas di rumah sakit. Ia memeriksa dada seorang pasien wanita dengan stetoskop.

Pada saat yang sama, mata wanita itu terfokus melihat layar televisi program Fox News menayangkan insiden bom di stasiun kereta di Brussels.    "Saya hanya berharap pelaku bukanlah Muslim," ujarnya seperti dikutip Washington Post.

Suara pasien meninggi. Ia tampak kacauh dan sedih melihat korban jiwa yang  berjatuhan. "Orang-orang  asing ini hanya datang untuk membunuh dan mengacaukan," ujar wanita tersebut.

Menurutnya, pendapat Trump benar, Amerika harus melarang Muslim masuk ke negara ini. Ia lantas meluapkan kegelisahannya tersebut kepada sang dokter. "Saya mohon maaf, namun orang-orang Anda membuat saya tak nyaman."

Wanita itu lantas pergi dan menolak untuk diperiksa.  Baig terperanjat di samping tempat tidur. Bertanya-tanya bagaimana nilai keamanusian dan pelatihan medis yang ia terima dinegasikan begitu saja oleh sikap kebencian. Xenophobia pun kini telah menyusup ke hubungan antara dokter-pasien.

Ia paham ancaman kebencian yang kerap dilontarkan oleh Donald Trump. Namun ia tak mengira jika sikap kebencian itu justru kena kepadanya yang merupakan dokter kelahiran AS.

Sebuah studi yang dilakukan AJOB Empirical Bioethics of Muslim Doctor menyebut 1 dari 10 dokter ditolak pasien hanya karena Muslim.  "Saya tak sendiri mengalami hal ini," ujarnya.

Ulang Tahun ke-80, BJ Habibie Dapat Kado Istimewa



SuryaNews911.JAKARTA – Hari ini, Presiden ketiga RI, BJ Habibie berulang tahun Sabtu (25/6/2016). Ini adalah ulang tahunnya yang ke-80.

BJ Habibie lahir pada 25 Juni 1936 di Kota Parepare. Di usianya yang ke-80 ini, ia mendapat kado istimewa, yakni buku Habibie The Series.

Buku Habibie The Series ini terdiri dari delapan judul dan merupakan karya yang dihasilkan atas kerjasama PT Tiga Serangkai dan The Habibie Center. Buku tersebut diluncurkan di Perpustakaan Habibie Ainun, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 23 Juni lalu.

Sementara isi buku tersebut ialah menceritakan perjalanan hidup seorang Habibie. Terutama saat ia menjadi orang nomor satu di Indonesia, dengan menggambarkan kecintaannya kepada Tanah Air.

Selain itu, dalam buku Habibie The Series juga diceritakan tentang pandangan hidup Habibie sebagai seorang ahli aeronautika. Kemudian kiprahnya dalam demokrasi di Indonesia yang berawal dari gagasannya menjadi awal era reformasi.

Buku itu juga mengupas kegemaran Habibie, seperti musik kesukaan serta film yang rutin ia tonton, hingga hal-hal unik lain yang masih belum diketahui oleh banyak orang. (nn/okezon)

Dua Pelaut Muslim Yang Ditakuti Pelaut Eropa

Pada abad ke-15 masehi, di Laut Mediterania ada dua bajak laut bersaudara yang disebut The Barbarossa Brothers. Kedua tokoh ini menjadi legenda dalam dunia ‘per-bajak-laut-an’ dan merupakan tokoh bahari yang sangat ditakuti orang-orang Eropa pada zamannya. Kebiasaannya ialah membajak barang-barang berharga yang diangkut oleh kapal-kapal milik kerajaan-kerajaan Eropa yang melintasi Laut Mediterania. Awak kapal yang dibajak biasanya diberi dua pilihan; mati karena melawan atau hidup dengan menyerah secara sukarela.
Siapakah sebenarnya Barbarossa yang sangat ditakuti oleh orang-orang Eropa selama berabad-abad itu? Mengapa hingga zaman sekarang nama itu terus menghantui benak dan pikiran mereka?
Barbarossa bukanlah sebuah nama. Barbarossa merupakan kata dalam bahasa Latin –gabungan dari kata barber (janggut) dan rossa (merah). Jadi Barbarrossa berarti janggut merah. Barbarossa merupakan julukan yang diberikan oleh para pelaut Eropa kepada kakak-beradik Aruj dan Khairuddin dari Turki. Kedua kakak beradik ini hanyalah pelaut-pelaut biasa yang rutin berlayar di wilayah perairan Yunani dan Turki.
‪‎Awal‬ Gerakan Barbarosa
Pada suatu hari, tanpa sebab yang jelas, kapal milik keluarga mereka diserang secara brutal oleh kapal militer Knight of Rhodes. Dalam peristiwa ini, adik bungsu Aruj dan Khairuddin tewas terbunuh. Aruj dan Khairuddin sangat terpukul dengan kematian adik bungsu mereka. Sejak saat itu, mereka melakukan aksi bajak laut kepada semua kapal-kapal militer milik kerajaan-kerajaan Kristen. Aksi-aksi mereka sangat menggemparkan dan membuat mereka ditakuti militer Kristen. Aruj dan Khairuddin pun kemudian dikenal sebagai The Barbarossa Brothers Pirates karena keduanya berjanggut merah.
Kaum Eropa menyebut Barbarossa sebagai bajak laut, meskipun tidak ada bendera hitam dan tengkorak yang menjadi simbol bajak laut. Bendera yang dipasang Aruj dan Khairuddin di kapal mereka adalah sebuah bendera berwarna hijau berisi kaligrafi doa “Nashrun minallaah wa fathun qariib wa basysyiril mu’miniin, ya Muhammad”, empat nama khulafaur rasyidin, pedang Zulfikar dan bintang segi enam Yahudi (Bintang David). Awak kapal yang dipimpin kedua bersaudara ini terdiri atas orang-orang Islam dari bangsa Moor, Turki, dan Spanyol, serta beberapa orang Yahudi.
Pada tahun 1492 M, Andalusia yang sejak tahun 756 M dikuasai oleh Daulah Khilafah Islamiyah, jatuh ke tangan Pasukan Salib yang terdiri atas pasukan gabungan Aragon dan Spanyol. Dalam peristiwa penaklukan Andalusia ini, jutaan orang Islam dan Yahudi tewas dibantai pasukan yang dipimpin Raja Ferdinand II dari Aragon.
Perjuangan Jihad Barbarossa‪
Peristiwa itu mengubah haluan misi dendam Aruj dan Khairuddin menjadi misi Jihad Islam. Bahu-membahu bersama sekelompok milisi bangsa Moor, mereka kemudian menyelamatkan puluhan ribu Umat Islam dari Spanyol ke Afrika utara (Maroko, Tunisia dan Aljazair). Kemudian mereka membangun basis pertahanan laut di Aljazair untuk menghadang gelombang serangan Pasukan Salib dari jalur Afrika Utara menuju Tanah Suci Palestina.
Khalifah Islam saat itu, Sulaiman I, mendengar cerita-cerita heroik Barbarossa bersaudara. Sulaiman I sangat kagum pada heroisme mereka. Karena prestasi mereka di lautan, akhirnya Sulaiman I mengangkat Aruj dan Khairuddin sebagai Kapudan Pasha (Panglima Angkatan Laut) Khilafah Islamiyyah untuk membenahi Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah yang amburadul.
‪Adu Domba Pihak Spanyol
Pada tahun 1518 Spanyol berhasil menghasut Amir kota Tlemcen (Tilmisan) untuk melancarkan pemberontakan kepada kepemimpinan Aruj. Aruj kemudian menyerahkan pemerintahan Aljazair kepada Khairuddin untuk sementara. Lalu ia memimpin pasukan untuk berangkat ke Tlemcen. Hati Aruj sangat pilu karena ia malah berperang dengan saudara sendiri sesama Muslim. Akibatnya ia kurang berkonsentrasi dan pasukannya kocar-kacir. Aruj sempat lolos, namun banyak pasukannya yang tertangkap. Karena hubungan emosionalnya dengan anak buahnya, Aruj kembali ke Tlemcen untuk bertempur dan ia gugur dalam pertempuran tersebut.
Dengan gugurnya Aruj, kepemimpinan Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah beralih ke tangan Khairuddin. Spanyol mengira bahwa era kejayaan Barbarossa di Laut Tengah telah berakhir. Lalu, dengan percaya dirinya, Spanyol mengirim 20.000 tentaranya ke Aljazair. Pertempuran hebat pun terjadi, namun Khairuddin berhasil menghajar pasukan laut tersebut.
‪Sejarah‬ dan Kehebatan Pasukan Janissary
Guna meminimalisir ancaman dari negeri sekitar Aljazair, selain ancaman utama Spanyol, Khairuddin kemudian meminta kepada Khalifah Sulaiman I agar kekuasaan Amir Tunisia dan Tlemcen dialihkan kepadanya. Sulaiman I pun setuju. Pada 1519, Khalifah mengangkat Khairuddin sebagai beylerbey (Bakhlair Baik) atau wakil Khalifah untuk wilayah Aljazair dan sekitarnya. Kemudian Khairuddin juga ditugasi memimpin pasukan pasukan elit Daulah Khilafah Islamiyah, Pasukan Janissary.
Dalam masa kepemimpinan Khairuddin, Pasukan Janissary berhasil melakukan banyak penyelamatan Umat Islam di Andalusia. Tercatat mereka melakukan 7 kali pelayaran dengan 36 buah kapal untuk mengangkut Umat Islam Spanyol yang diburu bagai hewan oleh Ferdinand II dan Pasukan Salibnya.
Pertengahan dekade 1520-an, Pasukan Darat Janissary yang dipimpin langsung Khalifah Sulaiman I berhasil memenangkan semua pertempuran darat. Pada saat bersamaan, Pasukan Laut Janissary di bawah pimpinan Khairuddin juga berhasil mengontrol lalu lintas pelayaran di Laut Tengah sepenuhnya. Kondisi ini membuat Pasukan Salib Kristen Eropa menjadi pusing tujuh keliling.
Awal Mula Minuman Capucchino
Dalam suasana putus asa, pada tahun 1529 di pulau Penon, Spanyol menembakkan meriam ke menara masjid saat Adzan sedang berkumandang. Maka terjadilah peperangan hebat di Penon dan setelah 20 hari pulau tersebut berhasil dikuasai kembali oleh Khairuddin. Sementara di daratan, Sulaiman I membombardir Wina (Ibukota Austria) dengan dua kali serangan namun keduanya gagal. Pasukan Islam yang mundur dari pertempuran meninggalkan beberapa karung kopi yang kemudian mengubah aturan Paus Roma yang sebelumnya mengharamkan minuman yang biasa diminum kaum muslim itu. Kemudian mereka menyebut minuman itu sebagai dengan nama cappuccino.
Pada tahun 1535 Pasukan Salib Gabungan Spanyol dan Genoa di bawah pimpinan Charles V dan Andrea Doria (Knight of Malta) menyerang Tunisia dengan kekuatan 25.000 orang pasukan dan 500 kapal. Pertempuran pun berjalan tidak imbang hingga Tunisia pun jatuh ke tangan Spanyol. Pada tahun-tahun selanjutnya, Khairuddin Sang Barbarossa mengalami banyak kekalahan. Namun ia berhasil menduduki kepulauan Beleares dan merampas kapal-kapal Portugis dan Spanyol di selat Gibraltar.
‪Akhir‬ Gemilang Barbarosa Sebelum Tutup Usia
Tahun 1538, Pasukan Salib Gabungan Italia-Spanyol menyerang Preveza yang saat itu merupakan pelabuhan penting di Laut Tengah. Andrea Doria memimpin 40 kapal dan Barbarossa hanya memimpin 20 kapal. Namun dengan kecerdikannya, Barbarossa memecah armadanya ke tiga arah dan menjebak Pasukan Andrea Doria di tengah untuk kemudian membombardir armada Andrea Doria habis-habisan. Andrea Doria dan armada lautnya pun lari dari pertempuran. Walau begitu, Khairuddin tak mengejarnya karena ia tak ingin berperang di laut lepas, mengingat kapal-kapal armada laut Spanyol mempunyai peralatan yang lebih canggih. Apalagi ia hanya memimpin 20 kapal.
Tiga tahun kemudian, Pasukan Salib Gabungan Spanyol-Genoa kembali menyerang Aljazair dengan kekuatan 200 kapal. Mereka sengaja melancarkan serangan di luar musim berlayar, untuk menghindari pertemuan dengan Pasukan Barbarossa. Rakyat Aljazair di bawah komando Hasan Agha berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan Aljazair. Charles V dan Andrea Doria yang memimpin serangan tak mengira bahwa pertahanan dan strategi perang Hasan Agha sangat matang, sehingga armadanya pun kacau-balau. Ketika itu pula tiba-tiba badai laut dahsyat menghantam Laut Mediterania. Andrea Doria dan Charles V berhasil selamat, dan kembali ke negerinya dengan kekalahan pahit.
Tahun 1565, dalam usia senja, Khairuddin Barbarossa memimpin pasukan untuk merebut Malta dari tangan Knight of St. John. Namun dalam pertempuran itu, Khairuddin gugur. Kemudian Khairuddin dimakamkan di Istanbul. Di dekat kuburannya didirikan masjid dan madrasah untuk mengenangnya. Hingga kini makam tersebut masih terawat untuk menjadi bukti kepahlawanan Khairuddin alias Barbarossa yang namanya masih ditakuti bangsa Eropa hingga zaman sekarang.

Top