Suryanews911.com, Padang – Menyikapi kemampuan para guru yang masih rendah dalam menulis,
Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat menggelar Workshop
Pelestarian Kesejarahan dan Kebudayaan di Kota Padang, dari tanggal 25 - 27
Oktober 2017 di Hotel Daima - Padang. Workshop ini mengangkat tema 'Melalui
Workshop Kesejarahan dan Kebudayaan, Kita Tingkatkan Kreativitas Tenaga
Pendidik', yang disajikan oleh empat orang Narasumber; Prof. Dr. Gusti Asnan
(FIB UNAND), Dr. Zainal Arifin, M.Hum (FISIP UNAND), Dra. Hj. Sastri Yunizarti Bakry, Akt. M.Si. CA. QIA. (Kemendagri), dan Khairul
Jasmi (Harian Singgalang).
Menurut rencana awal, workshop ini hanya diperuntukan bagi para
guru yang mengajar mata pelajaran sejarah di Sekolah Menengah Pertama di Kota
Padang. Namun, melihat respon yang luarbiasa, workshop ini akhirnya diikuti
oleh 40 orang guru sejarah dari berbagai SMP/SMA/SMK di Sumatra Barat. Workshop
yang menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Padang ini dibuka secara resmi
oleh Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, SP.
"Dengan pelaksanaan workshop ini, semoga melahirkan
inovasi-inovasi serta pemikiran-pemikiran baru dalam kesejarahan dan
kebudayaan. Berkaitan dengan sejarah, sejarah itu adalah masa lalu, masa lalu
itu jujur, dan sejarah itu jujur. Namun tergantung kepada orang yang
menulisnya, jujur atau tidak. Seperti yang saya baca di buku sejarah itu perlu
diluruskan. Masa lalu itu adalah cerminan, tempat kita berkaca, jadi media
informasi. Karena sejarah itu adalah rangkaian peristiwa. Dengan melihat
situasi kekinian, ini erat kaitannya dengan langkah dan melahirkan
kebijakan."
Mahyeldi juga mengatakan, "Kota Padang kini tengah konsen
dengan buku-buku. Peninggalan sejarah yang cukup banyak di Kota Padang perlu
dituliskan, bagaimana peninggalan itu ada. Ke depan, lokasi peninggalan itu
akan disterilkan, untuk dijadikan taman. Ini bisa jadi media edukasi dan tempat
wisata yang bermanfaat bagi kita sekarang. Saya pernah mengusulkan, agar proses
pembangunan jembatan Kelok Sembilan dituliskan, dan dimuseumkan, karena suatu
saat pasti diperlukan."
Selaras dengan harapan Walikota Padang ini, khususnya bagi para
guru sejarah diharapkan mempunyai kreativitas dan inovatif, yang dimulai dengan
membudayakan untuk membaca dan menulis, dan mentranferkan budaya ini kepada
para peserta didiknya.
Dra. Zusnelli Zubir, M.Hum, Ketua Panitia workshop ini pada kata
sambutannya mengatakan, "Tujuan dari workshop ini adalah untuk
meningkatkan wawasan dan kreativitas para guru. Pada workshop ini, para panitia
akan memilih guru terbaik. Penilaiannya berdasarkan karya para peserta, sebelum
dan sesudah mengikuti workshop ini. Selain itu, juga berdasarkan kreativitas,
keaktifan, dan kedisiplinan. Ke depannya, semoga workshop ini dapat dilakukan
lagi dengan peserta dari seluruh daerah dan kota di Sumatra Barat."
(Muhammad Fadhli)