Suryanews911.com, Padang -
Pembentukan karakter orang-orang suku Minangkabau sudah dimulai dari usia dini,
lewat permainan rakyat yang biasa dimainkan oleh masyarakatnya. Sepintas, mungkin
kita akan berpikir, itu hanya sebuah permainan biasa saja. Namun, jika dikaji
filosofinya, ada unsur-unsur pendidikan yang tanpa sengaja akan mengajarkan kejujuran,
hidup yang berproses, strategi, musyawarah, dagang, dan tuntunan hidup lainnya.
Festival Kampoeng Minang 2017 yang akan digelar dari tanggal 28 April 2017
hingga 01 Mei 2017 di Lapangan Banteng - Jakarta Pusat, mengangkat permainan
rakyat dan seni tradisi yang biasa dimainkan oleh masyarakat Minangkabau.
“Insya
Allah, akan ada permainan traditional seperti cak bur, tarik tambang, dengan
dekorasi bernuansa Minangkabau. Persiapan hingga saat ini sudah mencapai delapanpuluh
persen, dan kepanitiaan dari Komunitas Anak-Anak Minang sudah mulai bertugas.
Andika Cendikia Nugraha dipercaya sebagai Project Leader, dan Jenni Mulrita
sebagai Penanggungjawab Acara. Alhamdulillah, sejauh ini belum ada kendala.
Pelaksanaan
event sebelumnya, Festival Jajanan Minang 2016, jadi panduan bagi kami untuk
lebih menyukseskan event selanjutnya. Tantangan bagi para panitia hanya
menentukan jadwal meeting yang tepat, mengingat aktivitas kerja masing-masing.
Banyak kejutan yang akan kami berikan pada para pengunjung, agar mereka jadi bernostalgia,
selalu cinta dan rindu pada Ranahminang,” kata Ghea Mirrela, Co-Founder
Komunitas Anak-Anak Minang regional Jabodetabek, yang diaamiinkan oleh Mario
Risky Masri, Ketua Komunitas Anak-Anak Minang regional Jabodetabek, ketika kami
wawancarai, 17/4/2017.
Acara
ini juga akan mengangkat Tambua Tansa, kesenian tradisional Minangkabau yang
para pemainnya sengaja didatangkan langsung dari nagari Maninjau. Dan juga akan
ada penampilan dua gadis penyanyi asal Minangkabau ‘Kintani Putri Medya dan
Shafira Addinia’, Mak Pono dan istri, Upiak Unyuik, dan Kintani featuring Edo
Aprizona Putra (pemain alat musik bansi, Mahasiswa ISI Yogyakarta).
Selain
permainan rakyat dan pertunjukan seni tradisi, acara ini juga akan diwarnai
oleh peluncuran buku ‘Manusia Minangkabau (Iduik Bajaso, Mati Bapusako)’ karya
Dr. Ir. Nursyirwan, M.PH. Acara dikemas dalam bentuk talkshow terbuka, agar
para pengunjung lebih interaktif, dan pembahasan lebih dititikberatkan pada
budaya Minangkabau dahulu dan masa kini.
Ghea
Mirrela juga mengatakan, “Respon Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat
positif. Gubernur Sumatera Barat, Prof.
Dr. H. Irwan Prayitno, S.Psi, M.Sc sudah mengagendakan untuk hadir. Namun,
panitia masih dalam proses konfirmasi, agar beliau dapat membuka secara resmi
acara ini. Sementara itu, Dinas Perhubungan Sumatera Barat juga sangat antusias
dengan kegiatan kita. Alhamdulillah, hingga hari ini sudah 200 stand dibooking,
di antaranya adalah UKM-UKM dari Sumatera Barat.
Stand
penggalangan dana untuk pembangunan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) di
kanagarian Sasak, kabupaten Pasaman Barat, provinsi Sumatera Barat. Ini
merupakan salah satu projek sosial yang diprogramkan oleh komunitas Anak-Anak
Minang.
Adapun urutan acara akan dipublikasikan pada H-1,
melalui akun instagram @kampoengminang dan fanspage ‘Anak Anak Minang’. Sebagai
bocorannya, acara juga akan dimeriahkan oleh pertunjukan rabab, saluang,
randai, bansi, dan penampilan para penyanyi Minang popular dan legendaris
(Muhammad
Fadhli)