SuryaNews911. JAKARTA -- Anies Baswedan, yang juga Calon
gubernur nomor urut tiga pernah menjadi korban kampanye hitam. Salah satunya
adalah selebaran yang menyebut-nyebut dirinya tidak seberani calon gubernur
nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam memberantas korupsi.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade,
justru menilai terbalik tudingan itu.
"Kampanye hitam melalui selebaran
itu jelas-jelas memojokkan Anies, itu opini yang sangat
menyesatkan," kata Andre saat dihubungi Republika.co.id, Senin (27/3).
Berbanding terbalik dengan tudingan itu, Andre justru
mengatakan Anies memiliki komitmen dalam pemberantasan korupsi. Dan, dia
menilai Anies sudah teruji.
"Anies pernah menjadi Ketua KPK untuk menelusuri pembocor draf surat perintah
penyidikan (sprindik) perkara suap," kata Andre.
Anies juga terlibat dalam anggota Tim 9 kasus Cicak vs
Buaya. "Anies merupakan aktivis antikorupsi yang berada di garda terdepan
waktu itu ," kata Andre.
Sebaliknya, Andre justru mempertanyakan Ahok dalam
komitmennya terkait pemberantasan korupsi. Sedangkan Ahok diketahui oleh publik
pernah dikait-kaitkan dalam dugaan sejumlah kasus korupsi.
Di antaranya, kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber
Waras. Selain itu, kasus korupsi proyek
reklamasi.
"Anehnya, lanjut Andre, mega proyek reklamasi yang
duitnya mencapai triliunan rupiah dan katanya ditujukan untuk kesejahteraan
warga Ibu Kota tidak pernah dijadikan bahan kampanye Ahok-Djarot. Hal itu
menurutnya menjadi pertanyaan besar ada apa sebenarnya dibelakang itu
semua," kata mantan presiden mahasiswa Universitas Trisakti itu. (nn/rol)