nanti. Hal ini dikatakan Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Adi Prayitno.
Ia mengatakan, kekhawatiran partai-partai politik besar ini muncul karena Pemilu 2019 akan digelar serentak antara pemilihan presiden dengan pemilu legislatif. Sehingga mereka khawatir akan banyak bermunculan calon-calon presiden dari setiap parpol yang menjadi peserta Pemilu 2019.
"Parpol besar atau parpol yang ngotot tetap ada PT tak perlu hawatir dengan zero PT ini. Mereka tak perlu merasa terancam dengan semakin banyaknya parpol yang bisa majukan capres," ujar Adi saat dihubungi Okezone, Senin (16/1/2017).
Adi merasa ketidakdilan akan muncul bila pemenuhan ambang batas untuk pencalonan presiden didasarkan pada hasil pemilu sebelumnya (Pemilu 2014), dan harus tetap ada dikisaran angka 20-25 % suara sah nasional.
"Zero PT memberikan rasa adil dan kesempatan kepada semua partai politik mengajukan calon presiden," paparnya.
Adi meminta parpol-parpol besar tak perlu ngotot agar PT tetap berada di kisaran angka 20-2 %. Menurut Adi pada akhirnya pemenang pilpres adalah partai yang mengusung kandidat dengan tingkat elektabilitas memadai. (nn/okezon)