Ramadinol mengatakan bahwa menurut rencana, awalnya bom air akan dijatuhkan di atas lahan terbakar di kawasan hutan lindung Lembah Harau, lalu akan dilanjutkan ke titik api lainnya di kawasan lain.
“Proses pemadaman akan dimulai di kawasan Lembah Harau, kemudian dilanjutkan ke hutan lindung Kecamatan Lareh Sago Halaban, Taram dan Kapur IX. Tadi malam juga ada informasi di Kecamatan Akabiluru juga ada yang terbakar,” ujarnya.
Ppemadaman titik api ini dilakukan selama dua hari, dan hanya ada waktu sekitar 2,5 jam perharinya untuk proses water bombing. “Izinnya hanya 2,5 jam perhari,” sambung Ramadinol.
Ia menjelaskan, satu kali water bombing ini mengangkut sekitar seribu liter air. Namun dengan durasi yang pendek, belum bisa dipastikan berapa kali helikopter tersebut akan menjatuhkan bom air.
Ramadinol menambahkan, ada sekitar sembilan titik api di kawasan hutan Limapuluh Kota yang tak bisa dijangkau oleh petugas pemadam, diantaranya di Lembah Harau, Bukik Limbuku, Taram, Jorong Toreh, Nagari Andaleh, Subarang Aia, Ngalau Lareh, Kapur IX dan Pangkalan.(nn/klikpositif)