SuryaNews911.
Jakarta - Penanganan kasus Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi
penurunan. Salah satu faktor pemicu dikarenakan kondisi cuaca dan kecepatan
Satgas pemburu api dalam langkah pencegahan. Namun jumlah pelaku pembakar hutan
perorangan meningkat. Hal ini dikatakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jakarta
Selatan, Kamis (25/8/2016).
"Jumlah penangkapan tersangka perorangan meningkat," kata Jenderal Tito usia melakukan rapat penanganan Karhutla dan video conference bersama Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Kepala BMKG Andi Eka Sakya di Gedung Rupatama, Mabes Polri.
"Jumlah penangkapan tersangka perorangan meningkat," kata Jenderal Tito usia melakukan rapat penanganan Karhutla dan video conference bersama Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Kepala BMKG Andi Eka Sakya di Gedung Rupatama, Mabes Polri.
Ia menjelaskan bahwa penurunan titik api disebabkan oleh
banyak hal. Salah satu faktornya adalah penegakan hukum dan upaya pencegahan
oleh satgas gabungan TNI, Polri, Pemda serta KLH.
Tito mengatakan, upaya paksa dalam penindakan pelaku
membuahkan hasil pengurangan titik kebakaran hutan. Bila dibandingkan dengan
tahun lalu, tahun ini terjadi peningkatan.
"Mereka yang membakar jumlahnya lebih tinggi berkisar 498 orang padahal ini baru bulan Agustus, bila dibandingkan dengan tahun lalu 300 orang. Kemudian faktor kedua sekali lagi faktor kecepatan langkah-langkah pro aktif untuk mematikan karena ada satgas pemburu api ini yang gabungan," sambungnya.
Sementara itu, faktor lain yang membuat penurunan titik api adalah kondisi
cuaca. Curah hujan yang tinggi itu membantu proses pemadaman api. (nn/detiknews)